Senin, 10 Desember 2012

TUGAS ETIKA BISNIS - 2

 
Pada tugas Etika Bisnis - 2 ini penulis diumpamakan sebagai manajer group band "Platinoem". Platinoem Band berformasikan 5 mahasiswa yang berprestasi di bidang akademisi yang mendapatkan beasiswa penuh dari salah satu Universitas Swasta terkemuka. Mereka adalah DONNY (Drums) , SAM (Lead & Layer Vocal), CANDRA (Bass & Backing Vocal),  MOCEK (Electric Guitar & Backing Vocal) dan ANGGA (Acoustic & Electric Guitar, Backing Vocal). Sungguh hal yang sangat unik serta penuh keberuntungan yang sangat luar biasa bagi para personil Platinoem yang tak hanya beasiswa yang diraih, ternyata juga mendapatkan dukungan penuh dari kampusnya dalam hal bermusik hingga mewujudkan mimpi kebanyakkan para musisi untuk melahirkan sebuah karya album.
Terbukti dengan dirilisnya album bertajuk self-tittled: Platinoem. Bukan cuma itu keberuntungan personil Platinoem. Keberuntungan sepertinya datang bertubi-tubi. Tak disangka Yovie Widianto, seorang penata musik handal tanah air tertarik untuk bekerjasama. Platinoem kemudian dirancang menjadi sebuah proyek besar yang melibatkan Yovie Widianto Music Factory, KAIn entertainment dan Sony Music Indonesia dengan menawarkan terobosan baru.

Kalau biasanya sebuah band lazimnya menampilkan kolaborasi dengan penyanyi atau musisi bintang tamu di albumnya, maka konsep dari Platinoem Band ini adalah featuring aranjer sebagai bintang tamu di dalam albumnya, Sebut saja Yovie Widianto yang didaulat menjadi aranjer bintang tamu yang juga mempercayakan 2 buah karya ciptanya untuk di re-arrangement dan dibawakan oleh Platinoem Band, aranjer lain yang menjadi bintang tamu di album Platinoem adalah Diat (Yovie&Nuno), Aria Baron (Baron’Soulmates), Ronald (ex.Drummer GIGI, DR.PM), Dody Is (Kahitna), dan masih banyak musisi yang terlibat di album Platinoem ini. Kesepemahaman akan bermusik yang memperhatikan kualitas rekaman dan standarisasi produksi album yang baik serta berusaha untuk tidak terbawa arus pasar yang seakan-akan sedang didominasi oleh para band dan lagu-lagu yang ber-genre pop melayu, Platinoem Band tetap mengusung warna musik pop progresif yang menarik untuk didengarkan oleh para pecinta musik dan semoga dapat turut serta mewarnai blantika musik tanah air Indonesia tercinta.
Sebagai debut single di album ini, Platinoem Band dan Yovie sepakat mendaulat lagu lawas karya Yovie Widianto sendiri bertajuk "Bukan Untukmu". Lagu ini pernah dipopulerkan oleh Rio Febrian sekitar tahun 2002. Yovie juga memberikan lagunya yang lain "Biarkanlah" untuk dibawakan Platinoem Band. Lagu ini merupakan daur ulang lagu Kahitna di album pertama tahun 1996. (sumber) 

Berdasarkan beberapa lagu berikut :
  1. Bukan Untukku
  2. Biarkanlah
  3. The Winner
  4. Indah

Apabila saya berperan sebagai manajer "Platinoem" yang notabene merupakan band pendatang baru, maka hal-hal yang akan saya lakukan untuk meningkatkan popularitas serta kredibilitas band ini yang sesuai dan menyangkut masalah etika bisnis adalah :
  • Membuat sebuah ciri khas yang dapat menjadi jati diri dari "Platinoem", hal ini dimaksudkan agar menjadi sebuah identitas diri sehingga tidak dianggap sebagai band yang hanya "hangat di awal".
  • Sering melakukan pertemuan dan meet and share antar anggota dengan anggota, anggota dengan manajer, anggota dengan fans. Mengapa? Tentunya kerjasama yang baik akan timbul apabila adanya saling kenal dan pengertian. Fans, merupakan alasan dan semangat nyata yang dapat membuat seniman musik dapat bertahan, maka itu hubungan antar fans perlu dijaga.
  • Ikut serta dalam konser amal meskipun hanya dibayar dengan "makan siang". Hal-hal semacam ini bila dilihat secara sekilas memang seperti pencitraan, tapi toh semua ada sisi baiknya. Langkah ini adalah cara mudah untuk dikenal lebih banyak masyarakat luas, bukan hanya konser amal dalam negeri, tetapi konser amal luar negeri pun dapat menjadi jalan pintas lain. Intinya di sini adalah agar nama "Platinoem" dapat dikenal luas terlebih dahulu.
  • Jangan pernah "ikut-ikutan", selalu dan selalu teguh terhadap visi awal. Jangan pernah menjadi "follower" tapi berusahalah menjadi "Trend Setter". Banyak band baru yang bermunculan namun tidak lama pula band itu tenggelam, kenapa? ya, mereka terlalu menjiplak. Tapi ingat, kemauan pasar tidak bisa kita kontrol. Ikuti arusnya tapi coba atur arusnya.
  • Di saat pembuatan video klip, cobalah untuk tidak menatap kamera secara langsung tetapi lebih dengan menghayati lagu. Hal seperti ini dapat mencerminkan seberapa dalam seseorang vokalis band menghayati lagu.
  • Jangan berbicara angka yang akan diterima terlebih dahulu untuk setiap penampilan, menunjukan kemampuan yang "wah" dalam setiap penampilan lebih penting agar lebih banyak menarik minat penonton, pendengar, promotor, dan pihak yang dapat mempengaruhi popularitas "Platinoem". Setelah dikenal dan "dielu-elukan" para pendengar, barulah sebuah band pantas membicarakan harga. 

Rabu, 24 Oktober 2012

TUGAS ETIKA BISNIS - 1

Ryan Anugrah / 1520 9775 / 4 EA 14

1. Etika dan Moralitas

Pengertian etika sendiri adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal darikata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Sedangkan moralitas adalah sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau sopan santun. Moralitas dapat berasal dari sumber tradisi atau adat, agama atau sebuah ideologi atau gabungan dari beberapa sumber. Jadi bila diambil kesimpulan berdasarkan dua kata tersebut adalah aturan-aturan yang membuat manusia untuk bersikap dan bertindak lebih arif dan bijak dalam setiap kondisi dimasyarakat.

2. Norma
  
Norman terdiri atas 4 macam, yaitu : 

  • Norma agama, yaitu peraturan hidup yang diterima sebagai perintah, larangan, dan anjuran yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Para pemeluk agama mengakui dan mempunyai keyakinan bahwa peraturan-peraturan hidup berasal dari Tuhan dan merupakan tuntutan hidup ke arah jalan yang benar, oleh sebab itu harus ditaati oleh para pemeluknya. Pelanggaran terhadap norma agama akan mendapatkan hukuman di akhirat nanti.
  • Norma hukum, yaitu peraturan yang dibuat oleh negara dengan hukuman tegas dan memaksa sehingga berfungsi mengatur ketertiban dalam masyarakat. Norma hukum digunakan sebagai pedoman hidup yang dibuat oleh badan berwenang untuk mengatur manusia dalam berbangsa dan bernegara. Hukuman yang dikenakan bagi pelanggarnya telah ditetapkan dengan kadar hukuman berdasarkan jenis pelanggaran yang telah dilakukan
  • Norma kesopanan, yaitu peraturan hidup yang timbul dari pergaulan manusia. Peraturan itu ditaati dan diikuti sebagai pedoman tingkah laku manusia terhadap manusia lain di sekitarnya. Hukuman terhadap norma kesopanan berasal dari masyarakat yaitu berupa celaan, makian, cemoohan, atau diasingkan dari pergaulan di masyarakat tersebut. 
  • Norma kesusilaan, yaitu peraturan hidup yang datang dari hati sanubari manusia. Peraturan tersebut berupa suara batin yang diakui dan diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman sikap dan perbuatan. Hukuman bagi pelanggaran terhadap norma kesusilaan berupa penyesalan diri dan rasa bersalah.
3. Teori Etika
Terdapat dua teori etika, yaitu :
a. Etika Deontologi
Yaitu Menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik.
Tiga prinsip yang harus dipenuhi:
- Supaya suatu tindakan punya nilai moral, tindakan itu harus dijalankan berdasarkan kewajiban.
- Nilai moral dari tindakan itu tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung      
  pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu-berarti kalaupun tujuannya 
  tidaktercapai, tindakan itu sudah di nilai baik.
- Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip itu, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan
  berdasarkan sikap hormat pada hokum moral universal.

b. Etika Teleologi
Yaitu mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Misalnya, mencuri bagi etika teleologi tidak dinilai baik atau buruk berdasarkan baik buruknya tindakan itu sendiri, melainkan oleh tujuan dan akibat dari tindakan itu.  
4. Pembagian Etika Secara Umum
Secara umum etika dibagi menjadi 2, yaitu :
a. ETIKA UMUM, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.

b. ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.

ETIKA KHUSUS dibagi lagi menjadi dua bagian :

a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.

b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia. Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadap pandangan-pandangana dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup. (sumber)
5. Mitos Bisnis Amoral
Mitos amoral mengungkapkan suatu keyakinan bahwa bisnis adalah bisnis dan tidak dapat dicamputadukan dengan moralitas, antara bisnis dan moralitas tidak ada kaitan apa-apa dank arena itu merupaka kekeliruan kalau kegiatan bisnis dinilai dengan menggunakan tolak ukur moralitas.Singkatnya, sasaran dan tujuan, yakni sasaran dan tujuan dari bisnis ini satu-satunya adalah mendatangkan keuntungan sebesar-besarkan dengan melakukan berbagai cara.
6. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis 
Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh perusahaan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja atau operasi perusahaan. Muslich (1998: 31-33) mengemukakan prinsip-prinsip etika bisnis sebagai berikut:

Prinsip otonomi
Prinsip otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Atau mengandung arti bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.

Prinsip kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh perusahaan, maka akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

Prinsip tidak berniat jahat
Prinsip ini ada hubungan erat dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu.

Prinsip keadilanPerusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain,menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.

Prinsip hormat pada diri sendiri
Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip keadilan.

Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.

Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
* Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baikintern perusahaan maupun dengan eksternal.
* Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
* Melindungi prinsip kebebasan berniaga
* Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra .

Namun, dalam etika bisnis ada prinsip-prinsip yang dinilai Adiwarman Karim, Presiden Direktur Karim Business Consulting, seharusnya jangan dilanggar, yaitu :
* Kejujuran - Banyak orang beranggapan bisnis merupakan kegiatan tipu-menipu demi mendapat keuntungan. Ini jelas keliru. Sesungguhnya kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan berbisnis. Bahkan, termasuk unsur penting untuk bertahan di tengah persaingan bisnis.

* Keadilan - Perlakukan setiap orang sesuai haknya. Misalnya, berikan upah kepada karyawan sesuai standar serta jangan pelit memberi bonus saat perusahaan mendapatkan keuntungan lebih. Terapkan juga keadilan saat menentukan harga,misalnya dengan tidak mengambil untung yang merugikan konsumen.
 
* Rendah Hati - Jangan lakukan bisnis dengan kesombongan. Misalnya, dalam mempromosikan produk dengan cara berlebihan, apalagi sampai menjatuhkan produk bersaing, entah melalui gambar maupun tulisan. Pada akhirnya, konsumen memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian atas kredibilitas sebuah poduk/jasa. Apalagi, tidak sedikit masyarakat yang percaya bahwa sesuatu yang terlihat atau terdengar terlalu sempurna, pada kenyataannya justru sering kali terbukti buruk.
 
* Simpatik - Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik. Bukan hanya di depan klien atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan orang-orang yang mendukung bisnis anda, seperti karyawan, sekretaris dan lain-lain.

* Kecerdasan - Diperlukan kecerdasan atau kepandaian untuk menjalankan strategi bisnis sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga menghasilkan keuntungan yang memadai. Dengan kecerdasan pula seorang pebisnis mampu mewaspadai dan menghindari berbagai macam bentuk kejahatan non-etis yang mungkin dilancarkan oleh lawan-lawan bisnisnya.
 
* Lakukan dengan cara yang baik, lebih baik atau dipandang baik Sebagai pebisnis, anda jangan mematok diri pada aturan-aturan yang berlaku. Perhatikan juga norma, budaya atau agama di tempat anda membuka bisnis. Suatu cara yang dianggap baik di suatu Negara atau daerah, belum tentu cocok dan sesuai untuk di terapkan di Negara atau daerah lain. Hal ini penting kalau ingin usaha berjalan tanpa ada gangguan.

7. Kelompok Stakeholders
Pengertian stakeholder dari buku "Rhenald Kasali  Manajemen  Public Relations halam 63 " sebagi berikut:
"Stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan perusahaan. Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan. Penulis manajemen yang lain menyebutkan bahwa stakeholders terdiri atas berbagai kelompok penekan (pressure group) yang mesti di pertimbangkan perusahaan."
  • Kelompok primer. Pemilik modal atau saham, kreditor, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur dan pesaing atau rekanan. Perusahaan harus menjalin relasi bisnis yang baik dan etis dengan kelompok ini
  • Kelompok sekunder. Pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, kelompok pendukung, masyarakat.
8. Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme 
Ada tiga kriteria :  
  1. MANFAAT, kebijaksanaan atau tindakan yang baik adalah yang menghasilkan hal yang baik. Demikian pula sebaliknya.
  2. MANFAAT TERBESAR, kebijaksanaan atau tindakan yang baik adalah yang mendatangkan lebih banyak manfaat daripada kerugian. Sekalipun dalam keadaan rugi, diusahakan menyebabkan kerugian terkecil.
  3. BAGI SEBANYAK MUNGKIN ORANG, kebijaksanaan atau tindakan yang baik secara moral apabila memberikan manfaat bagi sebanyak mungkin orang. Sekalipun dalam keadaan rugi, diusahakan menyebabkan kerugian sekecil mungkin bagi sedikit orang.
Ada tiga prinsip :
  1. Suatu kebijaksanaan atau tindakan adalah baik dan tepat secara moral jika dan hanya jika kebijaksanaan atau tindakan tersebut mendatangkan manfaat atau keuntungan,
  2. Diantara kebijaksanaan atau tindakan yang sama baiknya, kebijaksanaan atau tindakan yang mempunyai manfaat terbesar adalah tindakan yang paling baik.
  3. Diantara kebijaksanaan atau tindakan yang sama-sama mendatangkan manfaat terbesar, kebijaksanaan atau tindakan yang mempunyai manfaat bagi orang banyak 
Kekuarangan utilitarianisme :
  1. Konsep “Manfaat” yang begitu luas sehingga pada prakteknya malah menimbulkan masalah. Contoh : Masuknya industrialisasi di daerah pedesaan, “Kasus Riady Connection”, Kasus Impor Beras
  2. Hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya. Padahal sangat mungkin terjadi suatu tindakan pada dasarnya tidak baik tetapi ternyata mendatangkan keuntungan atau manfaat.
  3. Tidak menghargai kemauan atau motivasi baik seseorang.
  4. Secara khusus sulit untuk menilai (mengkuantifikasi) variabel moral. Contohnya : polusi udara, hilangnya air bersih, kenyamanan dsbnya.
Kelebihan utilitirianisme
  1. Rasionlitasnya. Prinsip moral yang diajukan oleh etika ultilitarinisme tidak didasarakan pada aturan – aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami. 
  2. Universalitas. Mengutamakan manfaat atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak orang yang melakukan tindakan itu. Dasar pemikirannya adalah bahwa kepentingan orang sama bobotnya. Artinya yang baik bagi saya, yang baik juga bagi orang lain. 
9. Syarat bagi tanggung jawab moral 

Paling sedikit ada tiga syarat penting bagi tanggung jawab moral. Pertama, tanggung jawab mengandaikan bahwa suatu tindakan dilakukan dengan sadar dan tahu. Tanggung jawab hanya bisa dituntut dari seseorang kalau ia bertindak dengan sadar dan tahu akan tindakannya itu serta konsekwensi dari tindakannya. Hanya kalau seseorang bertindak dengan sadar dan tahu, baru relevan bagi kita untuk menuntut tanggung jawab dan pertanggungjawaban moral atas tindakannya itu.

Ini juga mengandaikan bahwa pelakunya tahu mengenai baik dan buruk. Ia tahu bahwa tindakan atau prilaku tertentu secara moral buruk sementara tindakan atau prilaku yang lain secara moral baik. Kalau seseorang tidak tahu mengenai baik dan buruk secara moral, dia dengan sendirinya tidak bisa punya tanggung jawab atas tindakannya. Ia dianggap sebagai innocent, orang yang lugu, yang tak bersalah. Contoh yang paling relevan di sini adalah anak kecil. Anak kecil tidak tahu mengenai baik dan buruk secara moral. Karena itu, ucapan atau tindakan tertentu yang dilakukannya secara spontan, yang dalam perspektif moral tidak baik, kasar atau jorok, sesungguhnya tidak punya kualitas moral sama sekali. Sebabnya dia tidak tahu mengenai baik buruk secara moral.

Dengan demikian, syarat pertama bagi tanggung jawab moral atas suatu tindakan adalah bahwa tindakan itu dijalankan oleh pribadi yang rasional. Pribadi yang kemampuan akal budinya sudah matang dan dapat berfungsi secara normal. Pribadi itu paham betul akan apa yang dilakukannya.

Kedua, tanggung jawab juga mengandalkan adanya kebebasan pada tempat pertama. Artinya, tanggung jawab hanya mungkin relevan dan dituntut dari seseorang atas tindakannya, jika tindakannya itu dilakukannya secara bebas. Jadi, jika seseorang terpaksa atau dipaksa melakukan suatu tindakan, secara moral ia tidak bisa dituntut bertanggung jawab atas tindakan itu. Hanya orang yang bebas dalam melakukan sesuatu bisa bertanggung jawab atas tindakannya.

Ketiga, tanggung jawab juga mensyaratkan bahwa orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu. Ia sendiri mau dan bersedia melakukan tindakan itu.

Sehubungan dengan tanggung jawab moral, berlaku prinsip yang disebut the principle of alternate possibilities. Menurut prinsip ini, seseorang bertanggung jawab moral atas tindakan yang telah dilakukannya hanya kalau ia bisa bertindak secara lain. Artinya, hanya kalau masih ada alternative baginya untuk bertindak secara lain, yang tidak lain berarti ia tidak dalam keadaan terpaksa melakukan tindakan itu.

Menurut Harry Frankfurt, prinsip ini tidak sepenuhnya benar. Sebabnya, seseorang masih bisa tetap bertanggung jawab atas tindakannya kalaupun ia tidak punya kemungkinan lain untuk bertindak secara lain. Artinya, kalaupun tindakan itu dilakukan di bawah ancaman sekalipun, misalnya, tetapi jika ia sendiri memang mau melakukan tindakan itu, ia tetap bertanggung jawab atas tindakannya.

2. Status Perusahaan
Perusahaan adalah sebuah badan hukum. Artinya, perusahaan dibentuk berdasarkan badan hukum tertentu dan disahkan dengan hukum atau aturan legal tertentu. Karena itu, keberadaannya dijamin dan sah menurut hukum tertentu. Itu berarti perusahaan adalah bentukan manusia, yang eksistensinya diikat berdasarkan aturan hukum yang sah.

Sebagai badan hukum, perusahaan mempunyai hak-hak legal tertentu sebagaimana dimiliki oleh manusia. Misalnya, hak milik pribadi, hak paten, hak atas merek tertentu, dan sebagainya. Sejalan dengan itu, perusahaan juga mempunyai kewajibanlegal untuk menghormati hak legal perusahaan lain, yaitu tidak boleh merampas hak perusahaan lain. Perusahaan hanyalah badan hukum, dan bukan pribadi. Sebagai badan hukum perusahaan mempunyai hak dan kewajiban legal, tetapi tidak dengan sendirinya berarti perusahaan juga mempunyai hak dan kewajiban moral.

De George secara khusus membedakan dua macam pandangan mengenai status perusahaan. Pertama,pandangan legal-creator, yang melihat perusahaan sebagai sepenuhnya ciptaan hukum, dan karena itu ada hanya berdasarkan hukum.

Kedua, pandangan legal-recognation yang tidak memusatkan perhatian pada status legal perusahaan melainkan pada perusahaan sebagai suatu usaha bebas dan produktif.

Karena, menurut pandangan kedua, perusahaan bukan bentukan Negara atau masyarakat, maka perusahaan menetapkan sendiri tujuannya dan beroprasi sedemikian rupa untuk mencapai tujuannya itu. Ini berarti, karena perusahaan dibentuk untuk mencapai kepentingan para pendirinya, maka dalam aktivitasnya perusahaan memang melayani masyarakat, tapi bukan itu tujuan utamanya. Pelayanan masyarakat hanyalah saran untuk mencapai tujuannya, yaitu mencari keuntungan.

Berdasarkan pemahaman mengenai status perusahaan di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan memang mempunyai tanggung jawab, tetapi hanya terbatas pada tanggung jawab legal, yaitu tanggung jawab memenuhi aturan hukum yang ada.

Dalam kerangka pemikiran bahwa tanggung jawab hanya bisa dituntut dari pelaku yang tahu, bebas, dan mau, Milton Friedman dengan tegas mengatakan bahwa hanya manusia yang mempunyai tanggung jawab.

3. Lingkup Tanggung Jawab Sosial
Pada tempat pertama harus dikatakan bahwa tanggung jawab sosial menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekedar terhadap kepentingan perusahaan belaka. Dengan konsep tanggung jawab sosial perusahaan mau dikatakan bahwa kendati secara moral adalah adalah baik bahwa perusahaan mengejar keuntungan, tidak dengan sendirinya perusahaan dibenarkan untuk mencapai keuntungan itu dengan mengorbankan kepentingan pihak lain, termasuk kepentingan masyarakat luas.

Konsep tanggung jawab sosial perusahaan sesungguhnya mengacu pada kenyataan, sebagaimana telah dikatakan di atas, bahwa perusahaan adalah badan hukum yang dibentuk manusia dan terdiri dari manusia. Ini menunjukkan sebagaimana halnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain, demikian pula perusahaan, tidak bisa hidup, tidak bisa beroprasi, dan memperoleh keuntungan bisnis tanpa pihak lain.

Ada beberapa alasan yang dapat dijadikan dasar bagi keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial. Pertama, karena perusahaan dan seluruh karyawannya adalah bagian integral dari masyarakat setempat.

Kedua, perusahaan telah diuntungkan dengan mendapat hak untuk mengelola sumber daya alam yang ada dalam masyarakat tersebut dengan mendapat keuntungan bagi perusahaan tersebut.

Ketiga, dengan tanggung jawab sosial melalui berbagai kegiatan sosial, perusahaan memperlihatkan komitmen moralnya untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu yang dapat merugikan kepentingan masyarakat luas.

Keempat, dengan keterlibatan sosial, perusahaan tersebut menjalin hubungan sosial yang lebih baik dengan masyarakat dan dengan demikian perusahaan tersebut akan lebih diterima kehadirannya dalam masyarakat tersebut.

4. Argumen yang Menentang Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
a. Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan sebesar-besarnya
Argumen paling keras yang menentang keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan adalah paham dasar bahwa tujuan utama, bahkan satu-satunya, dari kegiatan bisnis adalah mengejar keuntungan sebesar-besarnya.

b. Tujuan yang terbagi-bagi dan harapan yang membingungkan
Bahwa keterlibatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan akan menimbulkan minat dan perhatian yang bermacam-macam, yang pada akhirnya akan mengalihkan, bahkan mengacaukan perhatian para pimpinan perusahaan. Asumsinya, keberhasilan perusahaan dalam bisnis modern penuh persaingan yang ketat sangat ditentukan oleh konsentrasi seluruh perusahaan, yang ditentukan oleh konsentrasi pimpinan perusahaan, pada core business-nya.



c. Biaya keterlibatan sosial
Keterlibatan sosial sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan malah dianggap memberatkan masyarakat. Alasannya, biaya yang digunakan untuk keterlibatan sosial perusahaan itu byukan biaya yang disediakan oleh perusahaan itu, melainkan merupakan biaya yang telah diperhitungkan sebagai salah satu komponen dalam harga barang dan jasa yang ditawarkan dalam pasar.

d. Kurangnya tenaga terampil di bidang kegiatan sosial
Argumen ini menegaskan kembali mitos bisnis amoral yang telah kita lihat di depan. Dengan argumen ini dikatakan bahwa para pemimpin perusahaan tidak professional dalam membuat pilihan dan keputusan moral. Asumsinya, keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial adalah kegiatan yang lebih bernuansa moral, karitatif dan sosial.

5. Argumen yang Mendukung Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
a. Kebutuhan dan harapan masyarakat yang semakin berubah
Setiap kegiatan bisnis dimaksudkan untuk mendatangkan keuntungan. Ini tidak bisa disangkal. Namun dalam masyarakat yang semakin berubah, kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap bisnis pun ikut berubah. Karena itu, untuk bisa bertahan dan berhasil dalam persaingan bisnis modern yang ketat ini, para pelaku bisnis semakin menyadari bahwaa mereka tidak bisa begitu saja hanya memusatkan perhatian pada upaya mendatngkan keuntungan sebesar-besarnya.

b. Terbatasnya sumber daya alam
Argumen ini didasarkan pada kenyataan bahwa bumi kita ini mempunyai sumber daya alam yang terbatas. Bisnis justru berlangsung dalam kenyataan ini, dengan berupaya memanfaatkan secara bertanggung jawab dan bijaksana sumber daya yang terbatas itu demi memenuhi kebutuhan manusia. Maka, bisnis diharapkan untuk tidak hanya mengeksploitasi sumber daya alam yang terbatas itu demi keuntungan ekonomis, melainkan juga ikut melakukan kegiatan sosial tertentu yang terutama bertujuan untuk memelihara sumber daya alam.

c. Lingkungan sosial yang lebih baik
Bisnis berlangsung dalam suatu lingkungan sosial yang mendukung kelangsungan dan keberhasilan bisnis itu untuk masa yang panjang. Ini punya implikasi etis bahwa bisnis mempunyai kewajiban dan tanggung jawab moral dan sosial untuk memperbaiki lingkungan sosialnya kea rah yang lebih baik.

d. Pertimbangan tanggung jawab dan kekuasaan
Keterlibatan sosial khususnya, maupun tanggung jawab sosial perusahaan secara keseluruhan, juga dilihat sebagai suatu pengimbang bagi kekuasaan bisnis modern yang semakin raksasa dewasa ini. Alasannya, bisnis mempunyai kekuasaan sosial yang sangat besar.

e. Bisnis mempunyai sumber-sumber daya yang berguna
Argumen ini akan mengatakan bahwa bisnis atau perusahaan sesungguhnya mempunyai sumber daya yang sangat potensial dan berguna bagi masyarakat. Perusahaan tidak hanya punya dana, melainkan juga tenaga professional dalam segala bidang yang dapat dimanfaatkan atau dapat disumbangkan bagi kepentingan kemajuan masyarakat .


f. Keuntungan jangka panjang
Argumen ini akan menunjukkan bahwa bagi perusahaan, tanggung jawab sosial secara keseluruhan, termasuk keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan pengusaha itu dalam jangka panjang.

6. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, adalah bahwa struktur mengikuti strategi. Artinya, struktur suatu organisasi didasarkan dan ditentukan oleh strategi dari organisasi atau perusahaan itu.

Strategi umumnya menetapkan dan menggariskan arah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya demi mencapai tujuan dan misi sesuai dengan nilai yang dianut perusahaan itu.
 

Senin, 30 April 2012

Ini Hidupku

Hidup memang tak selamanya indah, begitu pun dengan apa yang kualami beberapa tahun silam. Aku Rama, seseorang yang saat ini telah menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta ternama di Bekasi. Perjalanan hidup ku yang tidak biasa berawal ketika aku masih duduk di bangku sekolah menengah atas.. Awalnya aku berpikir keluarga ku adalah keluarga yang harmonis dengan ayah yang dapat dijadikan teladan dan ibu yang selalu setia menunggunya setiap hari dari rutinitas bekerja. Ketika aku masuk SMA semester satu, ada sesuatu yang membuat semuanya terasa sia-sia. Mama, panggilan ibu untukku. Ia mendapat berita bahwa ayah berselingkuh dengan wanita lain yang merupakan teman keluarga kami, dan itu benar terjadi.


"What I must do? Aku harus kemana? Siapa yang harus aku teladani sekarang?"


Kata-kata itu muncul seketika dalam hatiku saat mendengar kabar itu. Dan benar saja, dimalam terbongkarnya peristiwa itu, papa dipanggil dan disidang di depan warga. Mama pun ikut serta ke sana, karena ia yang melihatnya sendiri.

Hancur semua harapan hidupku. Papa yang aku anggap teladan bagi keluarga, malah menjadi musuh dalam selimut. Pikiran ku kacau dan terbesit kata-kata dalam hatiku


"keluarga ada untuk dikhianati, teman ada untuk dimanfaatkan",


dan kata-kata itu aku anggap sesuatu yang harus aku tanamkan. Suatu malam, setelah beberapa hari kejadian yang merusak hidupku terjadi, aku pergi ke suatu tempat di Jakarta, Monas. Entah apa yang terlintas dipikiranku sehingga aku memaksakan diri untuk datang ke sana untuk sekedar melepas penat. Sesampainya di sana, aku duduk di salah satu bangku pengunjung. Ketika aku datang memang sedang ramai orang-orang yang merupakan anggota dari beberapa komunitas mobil yang sedang berkumpul di sana. Tiba-tiba seseorang dari mereka menghampiri ku, dan dia mengajakku berbincang. Dia pun memperkenalkan diri seraya meminta izin duduk di kursi samping ku


"Numpang duduk ya sob." sapa dia,
"Oh, iya silahkan." jawab ku
"Sendiri? gue Daniel. Lo siapa?"
"Iya sendiri aja bang. Gue Rama".


Tak berlangsung lama, kami sudah mulai akrab. Dan yang membuatku kaget ketika ia bicara mengenai keluarga dan seperti peramal yang mengetahui apa yang sedang aku alami, dia berkata


"Gue tahu pasti keluarga lo lagi ngga bisa ngedampingin, entah lagi banyak masalah atau mungkin mereka sibuk, gue ngerti kok kenapa lo murung gue perhatiin dari tadi. Lagi pula kalo seukuran lo buat pusing karna masalah cewe kayaknya 30% deh. Cerita aja kali, siapa tau gue bisa bantu".


 "Sok tahu ni bang. Tapi emang bener yah ngga bisa ditutupin kalo gue emang lagi bingung mesti kemana setelah kejadian yang bikin keluarga, dan hidup gue ancur".


Aku heran mengapa bisa bercerita begitu leluasa dengan orang yang baru aku kenal saat itu. Di akhir pembicaraan dia bilang


"Udah ngga usah dipusingin, ngga akan ada gunanya, mending ikut gue. Besok minggu sore lo dateng ke sini lagi. Sekarang mending lo pulang dulu, tenangin pikiran lo. Sekolah jangan bolos sob".


 Tak tahu datangnya darimana dan apa tujuannya, mengapa ada orang yang mengetahui dan mengerti kondisiku yang sedang down saat itu, dan aku mulai menganggap ia adalah kakak ku. Karena aku dikeluarga adalah anak tertua dari tiga bersaudara. 

Hari minggu pun tiba, dan aku pun pergi ke tempat di mana Daniel menyuruhku untuk datang kembali. Ku kendarain motor Suzuki RG-R ku yang diberikan oleh Papa menuju ke Monas, tempat Daniel menungguku. Sesampainya di sana, aku langsung mencari Daniel di tempat aku bertemu dengannya.


"Wheeeyyyy, kirain ngga dateng. Langsung aja yok cabut, kasih tu kunci motor ke temen gue yang di sana, biar ntar motor lo dia yang urus" kata Daniel yang datang dari tiba-tiba dari arah belakang ku sambil menunjuk seseorang yang sedang duduk melihat ke arah kami.
"Hah?? Baru dateng, ayo ke mana bang? Nanti ilang gimana bang?" jawab ku dengan bingung.
"Udah ngga usah khawatir, gue beliin motor yang baru dan yang bagus kalo emang ilang. Udah cepet naek" sahutnya dengan santai seraya membuka pintu mobilnya.


Saat itu aku tak tahu harus percaya dengannya atau tidak, harus berbuat apa dan bagaimana. "Ini orang baru gue kenal, tapi kok baik banget kayaknya. Masa bodo ah, positive aja, yang penting gue lupa sama masalah gue" kata ku dalam hati. Aku pun masuk ke dalam mobilnya, dan tak lama kami pun pergi ke suatu tempat daerah Jakarta Selatan. Di jalan kami sudah seperti teman yang sudah saling lama kenal. Kira-kira satu jam kemudian, kami sampai di suatu tempat, saat itu jam 10.13 malam dan aku mengingat waktu itu dengan baik. Dan ini adalah kali pertama aku datang ke tempat semacam ini club, tempat yang banyak orang bilang adalah tempat dugem atau tempat gaul dan nongkrongnya anak Jakarta hi-class. Kami pun turun dari mobil dan ia langsung memanggilku.
 
"Masuk yok ram, kita have fun bentar di sini. Tapi lo mending kabarin orang rumah lo dulu kalo lo ntar nginep di rumah temen lo, takutnya mereka ada yang khawatir" Kata Daniel padaku.
"Ngapain nih bang? Kok segala ngabarin orang rumah? Emang kita mau ke mana lagi bang?  Nginep di rumah syapa bang? Temen gue yang mana?" jawabku dengan bingung.
"Banyak nanya nih, udah kabarin aja. Soalnya kemungkinan kita nanti keluar dari sini diatas jam 12, dan ngga mungkin kan lo pulang, jauh, Jadi, nanti nginep di rumah gue. Lo kan temen gue sekarang, manggil gue abang berarti lo ade gue kan" jawabnya sambil tersenyum dan menepak bahuku.


Aku pun mengikuti apa katanya, dan benar saja. Saat masuk langsung terdengar suara musik yang memekakan telinga, wajar saja aku baru pertama kali datang ke tempat semacam itu. Di sana aku dikenalkan dengan banyak temannya. Dia benar-benar seperti kakak ku. Selalu ada menjagaku dan membela bila ada yang mengejekku. Terasa athmosphere yang sangat menggetarkan badan di sana. Suara musik yang menderu dan seruan DJ (sebutan untuk pemain musik dengan disc table) yang membuat malam semakin bersemangat, aku pun larut dalam dentuman musik yang keras. Entah karena sedikit minuman yang tadi diberikan oleh Daniel atau memang karena aku sangat menikmati suasana yang ada, aku bergoyang dengan sangat percaya diri dan begitu lepasnya. Kira- kira jam 02.57 pagi, Daniel datang menghampiri aku yang sedang duduk di salah satu sofa.


"Cabut yok ram! Capek nih gue, besok masih banyak kerjaan nih gue." ucap Daniel sambil berteriak, karena memang suara musik yang mengalun sangat kencang
"Oh, iya bang. Hhehe, asik juga ya bang di sini. Iya bang, ayo pulang." jawabku.


Kami pun keluar dari salah satu klub ternama di Jakarta tersebut, dan langsung menuju ke mobil. Dan kami langsung pergi menuju ke rumah Daniel. Di perjalanan menuju rumahnya, kami juga berbincang.


"Sorry ya ram, gue tau lo enjoy banget. Tapi gue ada kerjaan nih, gue juga mau ngobrol sesuatu hal sama lo nanti" 
"Ahh ngga apa-apa kali bang, maklum aja gue baru pertama kali dateng ke tempat gituan. Asik juga buat ngelepas penat. Oh..apa tu bang? kayaknya penting,"
 "Nanti aja ram di rumah, sekalian lo bersih-bersih badan."


Tak lama kemudian kami berhenti di depan pagar salah satu rumah di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan.


"Ini rumahnya? Anjrit gede gila.." ucapku dalam hati.
"Bang, ini? Rumah lo? Gede banget bang" kata ku dengan raut wajah terheran-heran.
"Iyalah rumah gue, masa kontrakan. O iya gue ngga mau lo di dalem malu-malu. Gue cuma tinggal bertiga termasuk dua pembantu gue, jadi lo anggep ini rumah sendiri" timpalnya.
"Hah iyyyaa bang iya...rumah segede gini ngepelnya berapa lama bang...ckckck" ucapku dengan nada heran sekaligus bercanda.
"Ngepel? Aneh-aneh aja pertanyaan lo..Hahahaha.." jawabnya sambil tertawa geli.


"Malam den.." kata salah satu pembantunya yang membuka pintu rumah.
"Iya mbok. Eh, ini adik angkat ku, Rama. Tolong siapin kamar yang bersebelahan sama kamarku ya mbok, sama kita juga mau makan, tolong siapin juga deh mbok. Sekalian kalo mbok juga belom makan, gabung aja ntar bareng" sahut Daniel dengan sopan.
"Ohh, iya den. Nanti mbok siapin, sekalian makanannya buat aden berdua. Nanti mbok siapin di tempat aden makan. Kalo saya sudah makan den, jadi ngga usah den." jawab si mbok.


Terlihat kekeluargaan yang kental antara mereka. Dan aku pun di arahkan menuju kamar di lantai dua oleh si mbok.


"Silahkan den rama. Nanti kalau ada perlu panggil si mbok aja, kalo aden malas keluar kamar tinggal telepon lewat telepon saja, teleponnya ada di meja dekat tempat tidur di sana, dan kalau mau mandi perlengkapannya ada di lemari itu den" ucap si mbok sambil menunjuk ke arah telepon dan lemari pakaian.
"Ohh iya mbok, terima kasih. Ini kan masih pagi buta mbok, nanti malah ngerepotin." jawabku.
"Jam segini saya sudah bangun kok den, soalnya memang den Daniel kalo pulang atau berangkat kerja jam segini. Lagipula saya juga harus solat subuh den" sahut si mbok kembali.
"Ohhhh...hhiya mbok, terima kasih mbok." ucapku. Dan seketika aku ingat akan Allah saat si mbok berkata akan solat.
"Sudah ya den saya mau ke dapur dulu, mau bikin makan. Aden silahkan istirahat atau bersih-bersih dulu, nanti makanannya saya siapkan di meja ruang tamu di atas, soalnya den Daniel ngga pernah mau makan di ruang makan lantai bawah" kata si mbok sambil pamit.
"Silahkan mbok" jawabku.


Aku pun masuk ke kamar dan mulai membersihkan diri. Sekitar setengah jam kemudian, jam 04.07 pagi aku selesai dan keluar kamar.


"Ram, sini makan!" panggil Daniel dari arah ruang televisi lantai dua.
"Ehh iya bang.." sahutku


Aku pun mendatanginya dan duduk untuk mengambil makan. Sambil menonton TV, kami makan dengan lahap karena memang aku merasa sangat lapar dan kami belum makan sejak tadi. Kami pun selesai makan, dan ada seseorang bapak-bapak yang datang menyambangi Daniel.


"Den Daniel, mobil yang kemarin service sudah datang. Tadi sore montirnya datang ke sini, ini kuncinya den" ucap lelaki yang umurnya kira-kira 40tahun.
"Terima kasih pak. Tolong pak sekalian kalau turun ketemu si mbok, nanti siang masaknya menu laut ya pak. Ini belanjanya uangnya dan ini uang buat bapak, lebihannya ambil aja gitu" jawabnya.
"Terima kasih den,  nanti saya sampaikan. Mari den.." ucap pak Rahmat, nama salah satu pembantu laki-laki yang belakangan ku ketahui juga adalah suami si mbok.


Dan sambil menonton TV, kami pun kembali berbincang.


"Sorry ya Ram rumah gue berantakan, ya begini keadaannya semenjak gue milih buat tinggal sendiri, jauh dari bokap nyokap"
"Ahh ngga kok bang, berantakannya segini bersihnya seberapa bang. Hehehe.. Emang orang tua abang ke mana?"
"Mereka udah lama pisah, yahh gue ngga mau tau kenapa ram, kira-kira 3 tahun lalu. Setelah peristiwa itu gue mutusin buat pergi dan hidup sendiri"
"Ohh..maaf bang, gue ngga tau"
"Santai aja kali Ram, gue udah lupa kok, udah lewat juga. Gini Ram, ada hal mau gue sampein sama lo, dan gue harap lo ngga kaget dan gue yakin lo bisa dipercaya"
"Ohh iya bang, pasti bisa bang. Hal apa emang bang?"
"Dari awal gue ngeliat lo duduk murung di Monas, gue tau lo orang baik yang lagi banyak masalah. Dan ngga tau kenapa gue ngerasa ada sesuatu yang dorong gue buat dateng dan ngobrol sama lo. Sesuatu itu kuat banget Ram, sampe gue yakin bisa percaya sama lo. Ikut gue sini Ram"


Daniel pun membawaku ke kamarnya dan membuka salah satu lemari pakaiannya yang ia kunci dengan rapat. Besar lemarinya kira-kira sebesar lemari es satu pintu. Dan...


"Apaan tu bang? Ini..." kataku dengan agak kaget sekaligus heran karena yang aku tahu barang seperti ini adalah semacam narkoba dengan beberapa alat pakainya.
"Ini bisnis gue Ram, sengaja gue tunjukin ke lo karena gue yakin lo bisa dipercaya. Masa lo udah segede gini ngga tau apaan. Gue cuma ngejual aja Ram, bukan yang pake" ucapnya sambil melihat ke arah dalam lemari.
"Gue ngga tau bang mesti bilang apa, trus maksud abang ngebawa gue sejauh ini apa bang? Kenapa abang nunjukin hal ini ke gue bang?"
"Jangan panik dulu Ram, gue ngga ada niat jahat sama sekali sama lo. Gue ngga tau kenapa bisa ngebawa lo sampe sejauh ini padahal kita juga baru kenal. Setelah gue pikir-pikir soal kenapa lo harus tau hal ini, karena gue perlu partner yang bisa dipercaya buat ngejalanin bisnis gue. Ngga muluk-muluk sih Ram, gue cuma mau bisa nerusin hidup dan tetep seneng even gue tau cara ini dosa. Gue mau lo bisa jadi partner gue"


Entah aku harus bilang apa, aku benar-benar kaget mendengarnya. Semua berjalan apa adanya dan mengarahkan aku pada pilihan hidup yang sekarang harus aku putuskan langsung.
"Pikir amat sama orang rumah ah, toh mereka ngga mikirin gue, apalagi bokap" gumamku dalam hati.


"Yakin bang sama gue? Gue baru pertama kali ngeliat barang kayak begini dengan jumlah yang segini banyaknya. Dan lo langsung minta gue buat jadi rekan bisnis lo, sedangkan gue aja kan cuma anak SMA kelas 1 yang ngga punya apa-apa selain motor balap butut"
"Hahahaha...kenapa jadi bahas motor lo. Gue yakin sama lo Ram, gue ngga minta lo buat invest modal dan semacamnya. Gue cuma minta lo buat jadi kurir buat bisnis gue. Tapi jangan khawatir, lo bakal aman 100%. Gue cuma kekurangan orang aja, soalnya gue sendiri ngga bisa ngerangkap mesti ngejalanin banyak kerjaan sekaligus, repot Ram. Jangan keburu-buru ambil keputusan, lo boleh nolak dan kita tetep temenan, dan lo ngga akan gue apa-apain karena yang ngajak lo sejauh ini kan gue. Sekarang lo istirahat aja deh di kamar lo"
ucap Daniel sambil menutup dan mengunci lemari yang penuh dengan tumpukan barang yang memiliki predikat haram itu, narkoba.


Ia pun mengantar ku keluar kamarnya dan menyuruhku kembali ke kamarku untuk beristirahat. Tak langsung tidur, aku pun memikirkan hal yang baru saja aku perbincangkan dengan Daniel di kamarnya. Dan aku mulai mempertimbangkan untuk mengambil tawarannya. Tak lama aku pun tertidur.


Bersambung...


Ryan Anugrah / 1520 9775 / 3EA14
NB : Maaf ibu ceritanya bersambung, masih panjang soalnya bu lanjutan ceritanya. Tulisan ini di buat berdasarkan novel yang sudah lama saya sedang tulis, tetapi belum selesai sampai saat ini bu. Terima kasih

Kamis, 05 April 2012

Mekanisme Kliring dan Transfer antar Bank.

a. Kliring 

Kliring sebagai suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut.
Kliring sangat dibutuhkan sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan guna melengkapi pelaksanaan aset transaksi.
Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, guna memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar, walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian kesepakatannya.
Proses kliring adalah termasuk pelaporan / pemantauan, marjin resiko, netting transaksi dagang menjadi posisi tunggal, penanganan perpajakan dan penanganan kegagalan.

Secara umum, kliring adalah suatu cara penyelasaian utang – piutang antara bank – bank peserta kliring dalam bentuk warkat atau surat – surat berharga disuatu tempat tertentu. Warkat kliring antara lain: cek, bilyet, CD, Nota Debet dan Nota Kredit. Warkat harus dinyatakan dalam mata uang rupiah, bernilai nominal penuh, dan telah jatuh tempo.
Mekanisme Kliring
Pertemuan kliring dilakukan dalam dua tahap yaitu:
a. Kliring Penyerahan
Kegiatan yang harus dilakukan:
1. Warkat dicap yang memuat sebutan “kliring” dan dicantumkan nomor kode kelompok peserta.
2. Persetujuan penyelenggara dan peserta lain.
b. Kliring Retur
1. Setelah warkat dikembalikan kemudian dikelompokkan menurut peserta dan dicatat dalam daftar kliring retur lengkap dengan nilai nominalnya.
2. Penyelenggara selanjutnya menyusun neraca gabungan peserta.
3. Mencari pinjaman dari bank lain atau call money.

b. Transfer

Transfer atau pengiriman uang merupakan jasa pelayanan bank kepada masyarakat dengan bersedia melaksanakan amanat nasabah untuk mengirimkan sejumlah uang, baik dalam rupiah maupun valas yang ditujukan kepada pihak lain di tempat lain.
 
Transfer secara umum disebut sebagai amanat yang diberikan nasabah kepada bank untuk melakukan pengiriman uang dari satu cabang ke cabang lain pada bank yang sama atau bank lain, untuk dibayarkan kepada rekannya secara tunai atau melalui rekening. Karena transfer merupakan amanat, maka pihak bank harus melaksanakan segala sesuatu tentang apa dan bagaimana amanat tersebut diberikan. Jika hal tersebut tidak dilaksanakan, sebagai konsekuensinya pihak bank dapat di tuntut oleh pemberi amanat. Akibat yang lebih jauh bank tersebut akan dihindari oleh nasabah atau calon nasabahnya karena jasa yang diberikan tidak baik. Dilain pihak, karena bank melaksanakan amanat, tentunya akan mendapatkan imbalan. Imbalan langsung yang diberikan nasabah berupa pendapatan (nasabah akan rnembayar sejumlah uang tertentu untuk pelaksanaan pengiriman uang tersebut). Sedangkan imbalan tidak langsung berupa kepuasan nasabah. Dengan kepuasan ini diharapkan nasabah yang bersangkutan tetap menjadi pelanggan. Transaksi transfer uang sering juga disebut transaksi pengiriman uang adalah upaya memindahkan sejumlah uang dari satu tempat ketempat lain yang menjadi tujuan. Ada berbagai jenis pelaksanaan pengiriman uang dan sarana yang paling populer adalah pengiriman uang melalui wesel yang diselenggarakan oleh Kantor Pos. Pada umumnya orang cenderung menggunakan sarana ini, karena masyarakat kita belum "bank minded" sebab masih sedikit cabang-cabang bank di daerah. Penyebab lainnya adalah rasa enggan orang untuk datang ke bank, karena pada umumnya kantor bank didirikan dengan megah. Rasa takut atau minder sering membuat orang kurang tanggap terhadap jasa yang diberikan oleh bank kepada masyarakat. Setelah era tahun delapan puluhan, seiring dengan kebijakan pemerintah tentang kemudahan mendirikan bank dan cabang-cabangnya, bisnis perbankan mulai menyentuh semua kalangan. Memang harus diakui, banyak orang masih beranggapan bahwa bank hanya menyelenggarakan kegiatan penyimpanan dana (tabungan, deposito, dan giro, dan pengeluran dana (kredit). Namun pendapat demikian ini keliru. Sebab selain sebagai lembaga intermediary (perantara) atau pihak yang pemilik dana (nasabah penyimpan) dan pihak yang membutuhkan dana (nasabah peminjam), bank juga menyelanggarakan kegiatan lain dalam rangka meningkatkan pendapatan bisnisnya, yaitu lain kegiatan jasa-jasa. Kegiatan jasa yang merupakan salah satu bisnis bank meningkatkan pendapatan non bunga tersebut, adalah menyelenggarakan transfer pengiriman uang. Dengan kegiatan ini, bank akan mendapat fee berupa provisi yang dapat meningkatkan pendapatannya. Dengan demikian semakin tinggi volume pengiriman uang yang dilakukan, semakin bertambah pula pendapatannya. Seiring dengan makin meningkatnya jumlah bank yang ada pengiriman uang melalui ini juga makin meningkat. Pengiriman uang melalui bank, selain cepat sampai ditempat tujuan, biaya yang dikeluarkan pun relatif kecil. Dan dapat mempelancar lalu lintas pembayaran dalam negeri maupun luar negeri.