Senin, 10 Desember 2012

TUGAS ETIKA BISNIS - 2

 
Pada tugas Etika Bisnis - 2 ini penulis diumpamakan sebagai manajer group band "Platinoem". Platinoem Band berformasikan 5 mahasiswa yang berprestasi di bidang akademisi yang mendapatkan beasiswa penuh dari salah satu Universitas Swasta terkemuka. Mereka adalah DONNY (Drums) , SAM (Lead & Layer Vocal), CANDRA (Bass & Backing Vocal),  MOCEK (Electric Guitar & Backing Vocal) dan ANGGA (Acoustic & Electric Guitar, Backing Vocal). Sungguh hal yang sangat unik serta penuh keberuntungan yang sangat luar biasa bagi para personil Platinoem yang tak hanya beasiswa yang diraih, ternyata juga mendapatkan dukungan penuh dari kampusnya dalam hal bermusik hingga mewujudkan mimpi kebanyakkan para musisi untuk melahirkan sebuah karya album.
Terbukti dengan dirilisnya album bertajuk self-tittled: Platinoem. Bukan cuma itu keberuntungan personil Platinoem. Keberuntungan sepertinya datang bertubi-tubi. Tak disangka Yovie Widianto, seorang penata musik handal tanah air tertarik untuk bekerjasama. Platinoem kemudian dirancang menjadi sebuah proyek besar yang melibatkan Yovie Widianto Music Factory, KAIn entertainment dan Sony Music Indonesia dengan menawarkan terobosan baru.

Kalau biasanya sebuah band lazimnya menampilkan kolaborasi dengan penyanyi atau musisi bintang tamu di albumnya, maka konsep dari Platinoem Band ini adalah featuring aranjer sebagai bintang tamu di dalam albumnya, Sebut saja Yovie Widianto yang didaulat menjadi aranjer bintang tamu yang juga mempercayakan 2 buah karya ciptanya untuk di re-arrangement dan dibawakan oleh Platinoem Band, aranjer lain yang menjadi bintang tamu di album Platinoem adalah Diat (Yovie&Nuno), Aria Baron (Baron’Soulmates), Ronald (ex.Drummer GIGI, DR.PM), Dody Is (Kahitna), dan masih banyak musisi yang terlibat di album Platinoem ini. Kesepemahaman akan bermusik yang memperhatikan kualitas rekaman dan standarisasi produksi album yang baik serta berusaha untuk tidak terbawa arus pasar yang seakan-akan sedang didominasi oleh para band dan lagu-lagu yang ber-genre pop melayu, Platinoem Band tetap mengusung warna musik pop progresif yang menarik untuk didengarkan oleh para pecinta musik dan semoga dapat turut serta mewarnai blantika musik tanah air Indonesia tercinta.
Sebagai debut single di album ini, Platinoem Band dan Yovie sepakat mendaulat lagu lawas karya Yovie Widianto sendiri bertajuk "Bukan Untukmu". Lagu ini pernah dipopulerkan oleh Rio Febrian sekitar tahun 2002. Yovie juga memberikan lagunya yang lain "Biarkanlah" untuk dibawakan Platinoem Band. Lagu ini merupakan daur ulang lagu Kahitna di album pertama tahun 1996. (sumber) 

Berdasarkan beberapa lagu berikut :
  1. Bukan Untukku
  2. Biarkanlah
  3. The Winner
  4. Indah

Apabila saya berperan sebagai manajer "Platinoem" yang notabene merupakan band pendatang baru, maka hal-hal yang akan saya lakukan untuk meningkatkan popularitas serta kredibilitas band ini yang sesuai dan menyangkut masalah etika bisnis adalah :
  • Membuat sebuah ciri khas yang dapat menjadi jati diri dari "Platinoem", hal ini dimaksudkan agar menjadi sebuah identitas diri sehingga tidak dianggap sebagai band yang hanya "hangat di awal".
  • Sering melakukan pertemuan dan meet and share antar anggota dengan anggota, anggota dengan manajer, anggota dengan fans. Mengapa? Tentunya kerjasama yang baik akan timbul apabila adanya saling kenal dan pengertian. Fans, merupakan alasan dan semangat nyata yang dapat membuat seniman musik dapat bertahan, maka itu hubungan antar fans perlu dijaga.
  • Ikut serta dalam konser amal meskipun hanya dibayar dengan "makan siang". Hal-hal semacam ini bila dilihat secara sekilas memang seperti pencitraan, tapi toh semua ada sisi baiknya. Langkah ini adalah cara mudah untuk dikenal lebih banyak masyarakat luas, bukan hanya konser amal dalam negeri, tetapi konser amal luar negeri pun dapat menjadi jalan pintas lain. Intinya di sini adalah agar nama "Platinoem" dapat dikenal luas terlebih dahulu.
  • Jangan pernah "ikut-ikutan", selalu dan selalu teguh terhadap visi awal. Jangan pernah menjadi "follower" tapi berusahalah menjadi "Trend Setter". Banyak band baru yang bermunculan namun tidak lama pula band itu tenggelam, kenapa? ya, mereka terlalu menjiplak. Tapi ingat, kemauan pasar tidak bisa kita kontrol. Ikuti arusnya tapi coba atur arusnya.
  • Di saat pembuatan video klip, cobalah untuk tidak menatap kamera secara langsung tetapi lebih dengan menghayati lagu. Hal seperti ini dapat mencerminkan seberapa dalam seseorang vokalis band menghayati lagu.
  • Jangan berbicara angka yang akan diterima terlebih dahulu untuk setiap penampilan, menunjukan kemampuan yang "wah" dalam setiap penampilan lebih penting agar lebih banyak menarik minat penonton, pendengar, promotor, dan pihak yang dapat mempengaruhi popularitas "Platinoem". Setelah dikenal dan "dielu-elukan" para pendengar, barulah sebuah band pantas membicarakan harga.